Minggu, 28 Oktober 2012

Massa Krapak Demo Kantor Kemenag

Massa Krapak Demo Kantor Kemenag

Terkait Dugaan Ijazah Palsu Kholil Asyari
KOTA-Setelah mendemo Kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) Pamekasan, Senin (22/10) lalu. Kemarin (23/10) giliran Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Pamekasan yang menjadi sasaran demonstrasi massa Koalisi Rakyat Penegak Kebenaran (Krapak). Sekitar 25 aktivis datang ke kantor Kemenag di Jalan Kabupaten sekitar pukul 10.00.
Tujuan mereka mempertanyakan apa dasar Kemenag dengan cepatnya menyatakan ijazah Kholil Asyari itu asli, sebagaimana dimuat di harian Jawa Pos Radar Madura edisi Minggu (21/10). Menurut pedemo, hal ini terkesan ada kongkalikong antara Kholil Asyari yang seorang Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Pamekasan dengan Kemenag Pamekasan.
Karena Kemenag sendiri belum melakukan verifikasi dan turun langsung ke Madrasah Ibtidaiyah Negeri (MIN) Pamekasan dan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) Parteker. ”Ini ada apa sebenarnya. Dengan munculnya isu ini, tiba-tiba Kemenag menyatakan jika ijazah Kholil Asyari itu asli.
Apakah Kemenag Pamekasan telah bisa diatur dan diintervensi oleh ketua DPRD itu,” teriak Zainal, koordinator aksi. Selain itu, tambahnya, masalah nama yang katanya Halil itu adalah nama kecil Kholil Asyari, itu komentar yang seenaknya. Karena hingga kini, yang bersangkutan masih menggunakan nama Halil.
Itu terbukti ketika Kholil mendaftar di KPU sebagai calon wakil bupati (cawabup), berkas yang bersangkutan tercatat nama Halil. ”Jadi ini benar-benar pembohongan publik, karena selama ini dia mengaku sebagai Kholil Asyari. Jika demikian, ternyata ketua DPRD kita adalah orang yang munafik.
Dia tidak berani menunjukkan identitas aslinya kepada masyarakat, padahal nama itu adalah doa,” papar Zainal dengan berapi-api. Setelah berorasi sekitar 30 menit di depan kantor Kemenag, massa meminta untuk bertemu dan berdialog dengan Plt Kepala Kemenag Pamekasan Mujalli. Mereka akan menanyakan secara langsung atas dasar apa Kemenag Pamekasan secara cepat menyatakan jika ijazah Kholil Asyari asli.
Atas bantuan negosiasi dari pihak kepolisian, lima orang perwakilan dari Krapak yang diketuai Zainal diizinkan masuk untuk beraudiensi. Namun yang menemui mereka Kasi Madrasah dan Pendidikan Agama Islam pada Sekolah Umum (Mapenda) Juhairiyah, karena Mujalli sedang rapat di Kemenag Sampang.
Dalam audiensi itu, Zainal langsung menanyakan dasar Kemenag Pamekasan menyatakan jika ijazah itu asli? Juhairiyah menjawab atas hasil verifikasi bersama Kantor Wilayah (Kanwil) Kemenag Jawa Timur (Jatim). ”Dan kanwil menyatakan jika ijazah itu asli, karena nomor serinya ada, penanda-tangan dari pejabat berwenang yang sah saat itu juga ada, dan ada logo garudanya,” kata Juhairiyah.
Zainal juga mempertanyakan tahun dikeluarkannya ijazah yang hanya selisih setahun? Juhairiyah berkilah, jika dulu administrasi sekolah tidak serapi dan seakurat sekarang. Dan ijazah MI itu hasil dari ikut ujian persamaan, ketika itu orang yang bernama asli Halil sudah duduk di bangku MTs. ”Tapi yang jelas, orang bernama Halil itu, dulu sekolah MI-nya jelas dan sekolah MTs-nya jelas.
Kami punya datanya lengkap. Kalau mau ngeceksilakan,” katanya. Usai mendengar penjelasan itu, Zainal dan rekannya masih tidak puas. Mereka menilai penjelasan Juhairiyah tidak logis dan terkesan mengada-ada. Krapak pun meninggalkan kantor Ke-menag dengan kecewa. (radar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar