Minggu, 28 Oktober 2012

Kankemenag: Ijazah Kholil Asyari Asli

Kankemenag: Ijazah Kholil Asyari Asli

Berdalih Ijazah Persamaan
KOTA–Tudingan ijazah palsu yang dikantongi bakal calon wakil bupati (bacawabup) Kholil Asyari direspons Kantor Kementerian Agama (Kankemenag) Pamekasan. Kankemenag menyatakan ijazah Kholil Asyari asli. Itu terungkap dari hasil konsultasi yang dilakukan Kankemenag Pamekasan dengan Kanwil Kemenag Jatim.
Kanwil Jatim memastikan, ijazah MI ataupun MTs yang dimiliki ketua DPRD Pamekasan itu asli. Kanwil mengaku kalau ijazah itu memang dikeluarkan oleh Kemenag. Surat keterangan asli itu juga sudah diberikan kepada KPU Pamekasan. Kasi Mapenda Kankemenag Pamekasan Juhairiyah menjelaskan, hasil konsultasi itu menyatakan ijazah ketua DPRD Pamekasan itu tidak ada masalah.
Sebab, nomor seri, logo garuda sudah jelas di ijazah itu. ”Kami tegaskan ijazah itu asli. Kanwil juga sudah me-nyatakan kepada kami (kankemenag, Red) kalau ijazah itu asli,” katanya. Dia mengungkapkan, masalah dekatnya tahun pengeluaran itu, akibat ijazah MI itu keluar saat Kholil sudah ada di bangku MTs. Ijazah yang dikeluarkan dengan rentang waktu hanya satu tahun itu tidak hanya kepada Kholil Asyari melainkan banyak seangkatannya. ”MI itu setara persamaan.
Makanya, ijazah itu keluar tahun 1981 untuk MI dan 1982 untuk MTs,” ujarnya. Kalau ada yang akan melakukan gugatan? Dia menuturkan, pihaknya mempersilakan siapapun untuk melakukan gugatan terkait itu. ”Ini negara hukum. Kalau memang mau digugat silakan saja. Yang, jelas Kankemenag menyatakan itu asli. Lebih detailnya tanya ke KPU,” tandasnya.
Sebagaimana diberitakan kemarin (21/10), AMPP (Aliansi Masyarakat Pencinta Pamekasan) menuding ijazah ketua DPRD Pamekasan itu palsu. Alasannya, pengeluaran antara ijazah MI dengan MTs itu hanya jarak satu tahun. Ijazah MI dikeluarkan tahun 1981, sedangkan MTs dikeluarkan pada 1982. Itu yang dinilai janggal.
Sementara itu, ketua KPU Pamekasan belum bisa menjelaskan terkait masalah ini. Sebab, yang bersangkutan sedang rapat. ”Saya masih rapat. Nanti saja,” katanya. Namun, saat Jawa Pos Radar Madura menghubungi lagi, sekitar pukul 13.44 nomor telepon yang bersangkutan sudah tidak aktif. (radar)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar